Tersandung Isu Non-Halal
Halal memang menjadi
salah satu pertimbangan penting bagi konsumen Indonesia untuk mengkonsumsi
produk, termasuk obat. Tak heran, jika sejumlah brand pun menjadikan halal
sebagai added value maupun positioning dari brand mereka. Sebaliknya, brand
yang dalam perjalanannya dijumpai memiliki kandungan non-halal dan tidak
mengkomunikasikannya ke publik, maka masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim
pun merasa kecewa. Selain memilih tidak lagi mengkonsumsi, mereka pun turut
menyebarluaskan atau memviralkan informasi tersebut sebagai wujud kekecewaan
mereka.
Hal itulah yang tengah terjadi
pada dua merek obat yang telah lama beredar di Indonesia, Viostin DS keluaran
PT Pharos Indonesia dan Enzyplex keluaran PT Mediafarma Laborateries. Ketika
hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(Badan POM) Republik Indonesia tentang adanya kandungan DNA babi pada produk
Viostin DS dan Enzyplex beredar pada akhir Januari 2018 lalu, maka publik pun
mulai memviralkannya. Bahkan, berbagai media di Indonesia pun ikut
menjadikannya sebagai isu utama.
Lantas, apa yang dilakukan
produsen? PT Pharos Indonesia memilih mengirim rilis resmi melalui surat
elektronik (email) ke berbagai media pada hari ini (5/2), sebagai wujud
klarifikasi tentang isu tersebut. Dengan judul email “Keterangan Resmi PT
Pharos Indonesia, Produsen Viostin DS”, Pharos mencoba menjawab semua isu yang
beredar tentang Viostin DS.
SEBAGAI SEORANG PR SAYA AKAN
Pertama-tama ketika kasus ini
beredar tentunya sebagai seorang PR saya akan menyuruh bagian laboratorium
untuk mengadakan pengecekan ulang
terhadap kandungan yang ada didalam Viostin DS, karena sebenarnya sesuai yang
diketahui oleh perusahaan bahwa bahan baku yang kami import dari spanyol adalah
sapi sama sekali tidak mengandung babi,bahkan telah memiliki sertifikat halal
yang telah diakui oleh MUI. Tentunya jika hasil lab memang menyatakan bahwa ada
kandungan babi didalam produk kami, hal yang sigap segera saya lakukan adalah
membuat Konferensi Pers didampingi oleh
pengacara,karena kita harus segera melakukan klarifikasi kepada masyarakat,
berita yang buruk tidak dapat kita diamkan saja, harus segera ditanggapi
sebelum timbul hal-hal yang bahkan lebih buruk. Konferensi Pers ini diadakan
untuk meluruskan permasalahan yang ada serta meminta maaf pada seluruh
masyarakat luas akibat kelalaian dari
perusahaan kami setelah itu kami akan menjelaskan beberapa poin yang dibantu
oleh kuasa hukum, disini saya mau menjelaskan bahwa bahan baku kami di impor
dari Spayol dan bahan bakunya adalah sapi sama sekali tidak mengandung babi, pada
pengecekan sebelumnya pun kandungannya memang benar-benar sapi, namun sekali
lagi kami ingin meminta maaf secara langsung memang ini adalah kelalaian dari
pihak internal kami khususnya para pengecek pemasok bahan baku, maka dari itu sebagai PR saya akan menyarankan untuk
menarik semua produk Viostin DS dari peredaran. Setelah kejadian ini saya
akan menyarankan jika perusahaan mau memproduksi lagi produk Viostin harus lebih
memperketat pengecekan / rutin mengecek bahan baku serta kandungan yang ada
didalam bahan tersebut, sehingga kejadian memalukan seperti ini tidak terjadi
lagi, PT Charos adalah perusahaan farmasi besar yang sudah berdiri sejak lama,
akibat adanya kasus ini tentunya masyarakat akan amat sangat kecewa, tidak
dapat kita pungkiri apalagi di Indonesia ini mayoritas beragama Muslim, dan
untuk agama Muslim sangat dilarang keras untuk mengkonsumsi babi. Karena merasa
telah merugikan massa, disini sebagai
seorang PR kita harus melakukan tanggung jawab kita kepada masyarakat dengan melaksanakan
kegiatan yang berdampak baik dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Karena PT. Charos adalah
perusahaan farmasi, saya akan menyarankan perusahaan untuk melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan kesehatan. Pertama-tama saya akan menyebar tim untuk melakukan survey daerah mana yang tingkat
kesehatannya sangat rendah, di tempat-tempat itulah kami akan menyelenggarakan event CSR dengan
mengadakan pemeriksaan/pengobatan gratis serta perbaikan gizi untuk anak-anak
kecil. Dengan begitu meskipun PT.Charos telah lalai dalam tanggung jawab maka
disini kami sebagai PR sudah berusaha untuk mengembalikan tanggung jawab kami
kepada masyarakat ( Social Responsibility ) yang dampaknya dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat. Yang jelas disini kami dari pihak perusahaan telah
mengklarifikasi masalah ini dan sudah meminta maaf kepada masyarakat luas serta
tidak menutup-nutupi kesalahan yang ada. Atas permohonan maaf kami maka disini kami
mengadakan event CSR yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Komentar
Posting Komentar