Confucius and Lao Zi

Dalam sejarah filsafat Tiongkok kuno, terdapat dua buku filsafat penting, yaitu : buku Dao De Jing karangan Lao zi filsuf pertama di Tiongkok dan buku Lun Yu tentang kata-kata bijak dan perilaku Konfusius ( Kong Zi ) yang dicatat dan disusun oleh murid-muridnya, di barat buku itu diberi judul The Analects of Confusius. Di periode Zhanguo ( 475-221 SM,periode Negara berperang ) dan Chunqiu ( 470-476 SM, periode musim semi dan gugur ), situasi Negara-negara di Cina pada waktu itu sedang dalam kekacauan yang sangat tidak menentu. Bersamaan dengan itu muncullah ratusan aliran pelajar yang bersama-sama mengutarakan pemikirannya masing-masing. Namun disini saya akan membahas dua aliran pemikiran dari dua filsuf tadi, Lao Zi dan Konfusius. Ajaran-ajaran dalam buku Lao Zi dan Konfusius sedikit banyak telah mempengaruhi pola pikiran dan gaya hidup orang Tiongkok di dalam negri serta etnis Tionghua perantauan di luar negri.    
     Saya tertarik untuk membahas ini karena menurut buku-buku yang telah saya baca dan pelajari kedua filsuf ini memiliki dua pemikiran yang jelas sangat berbeda dan bertolak belakang, akan tetapi keduanya sangat menarik untuk dipelajari. Contohnya saja Lao Zi terkadang perumpamaan yang beliau cetuskan sulit dimengerti namun sangat masuk akal dan menarik bila kita sudah mengerti makna/maksudnya.
Lao Tzu ( 老子, Lǎo Zǐ )
 Riwayat hidupnya tidak banyak terdapat dalam catatan historis, tetapi kewujudannya terbukti dalam catatan historis Tiongkok

                             Laozi yang dilukiskan sebagai seorang MAHA DEWA atau Manifestasi TAO
Taoisme 道教 atau 道家  juga dikenal dengan Daoisme, diprakarsai oleh Lao zi  (老子:Lǎozǐ) sejak akhir Zaman Chunqiu yang hidup pada 604-517 sM atau abad ke-6 sebelum Masehi. Taoisme merupakan ajaran Laozi yang berdasarkan Daode Jing (道德經, Dàodé Jīng). Awalnya Daode jing disebut Laozi Wuqianyan (老子五千言) atau Tulisan Laozi Lima Ribu Kata. Selanjutnya Dia meninggalkan ibu kota dan tidak pernah terdengar lagi kabar beritanya. Belakangan, semasa Dinasti Han (202 – 221 SM) kitab itu mulai disebut Daodejing, karena membahas mengenai Dao ( Jalan ) dan De(, atau Kebajikan) yang diajarkan Laozi
Kitab singkat yang berjudul Daodejing itu, untuk selanjutnya menjadi kitab pegangan utama bagi para penganut Daoisme.Pengikut Laozi yang terkenal adalah Zhuangzi (莊子) yang merupakan tokoh penulis kitab yang berjudul Zhuangzi.Taoisme adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Cina. Taoisme sudah berumur ribuan tahun, dan akar-akar pemikirannya telah ada sebelum masa Konfusiusme. Hal ini dapat disebut sebagai tahap awal dari Taoisme. Bentuk Taoisme yang lebih sistematis dan berupa aliran filsafat muncul kira-kira 3 abad SM. Berikut ini saya akan memberikan beberapa  contoh ilustrasi dan pemikiran ajaran Taoist agar pembaca setidaknya dapat sedikit lebih mengerti mengenai ajaran dan pemikiran mereka terhadap suatu hal.
BEBERAPA KUTIPAN KATA MUTIARA DAN PERUMPAMAAN BIJAK Lao Zi / Zhuang Zi
“Benar adalah salah dan salah adalah benar, yang begini bukannya begini dan yang begitu bukannya begitu.”
“Di dunia ini sebenarnya tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Salah dan benar adalah itu adalah istilah belaka yang keluar dari mulut manusia.”
“Bila semua orang memuji saya, saya tidak akan merasa senang. Jika semua orang mengkritisi dan menghujat saya juga tidak merasa tidak senang”
“Banyak orang yang merasa dirinya belum mati. Katakanlah dia belum mati, hidup ini untuk apa? Setiap hari kondisi tubuh berubah, sedikit demi sedikit, semakin tua dan staminanya juga semakin menurun. Bukankah ini kesedihan yang amat mendalam?.”
“Pendapat yang sama dengan dirinya dianggap benar. Bila beda dengan dirinya dianggap salah. Dengan kata lain, yang sama dengan dirinya adalah benar, tidak sama dengan dirinya dianggap salah.”
“Masalah yang terjadi di dunia bersumber dari bahasa yang memulainya. Bila tidak bicara, tentu tidak akan terjadi masalah. Jika sudah buka mulut maka timbulah masalah. Oleh sebab itu, yang paling baik adalah tidak bicara. Bicara seumur hidup sama dengan belum bicara.”
Seorang Taoist tidak tertarik dengan kehidupan yang memiliki jabatan serta harta kekayaan, mereka makan tidak pernah sampai kenyang, bahkan pada saat musim dingin hanya menggunakan pakaian seadanya saja, hidupnya sangat penuh dengan kesederhanaan dan tidak mau ikut campur dengan urusan politik dan urusan orang lain, bagi mereka ilmu pengetahuan tidak perlu dipelajari karena ilmu pengetahuan itu sangat luas dan tidak akan ada ujungnya, bagi mereka ilmu pengetahuan bagaikan setetes air dilautan samudera, jadi percuma saja mencari tahu ilmu kemana-mana. Lao Zi mengatut ajaran “mengajar tanpa berbicara”. Bagi mereka tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, benar dan salah hanyalah sebuah nama yang diciptakan oleh manusia dan tidak perlu diperdebatkan karena orang awam cenderung akan mempedebatkan siapa yang benar dan siapa yang salah padahal bagi ajaran Lao Zi hal itu adalah percuma karena setiap manusia akan mempertahankan pemikirian mereka, dan menurut mereka pemikiran mereka adalah benar dan yang lainnya tidak benar. Untuk apa hal semacam ini diperdebatkan, bukankah hanya sia-sia saja?.
BURUNG BESAR ( Ta Peng )
Konon dilaut bagian utara ada seekor ikan yang bernama ikan Kun. Panjangnya diperkirakan sampai ribuan li (kurang lebih 500 meter). Ikan itu tiba-tiba berubah menjadi seekor burung besar yang bernama burung Peng. Besar punggung burung ini mencapai ribuan li. Bila burung besar itu terbang, sayapnya laksana  awan yang menutupi seluruh langit. Burung Peng ingin migrasi  ke laut bagian selatan karena konon tempat itu adalah tempat yang indah bagaikan surga , dia harus membentangkan sayapnya mengipas kencang di permukaan laut yang bisa menimbulkan ombak besar setinggi 3.000 li. Kemudian dia baru bisa terbang setinggi 90.000 li untuk terus melanjutkan perjalanannya ke selatan. Bila burung besar itu terbang, ia tidak bisa melihat lagi semua yang ada dipermukaan bumi, dia hanya bisa melihat langit yang tanpa batas itu.
Seekor jangkrik (cicada) dan burung gereja yang kecil menertawakan burung Peng yang besar dan berkata “aku bisa terbang ke mana pun, ke pohon mana saja. Tidak perlu aku terbang sampai pohon yang jauh itu, jatuh diatas padang rumput pun aku tidak apa-apa. Kenapa harus terbang setinggi 90.000 li baru baru bisa terbang ke selatan?” inilah perbedaan burung Peng dan burung gereja kecil tadi, burung kecil tidak perlu terbang setinggi 90.000 li untuk sampai ke selatan dan burung kecil tidak perlu merugikan ekosistem lain dan masih bisa melihat permukaan bumi

PENJELASAN
1.      Ikan besar Kun tiba-tiba berubah menjadi burung Peng. Diperumpamakan seperti orang yang bertalenta diangkat menjadi pejabat/petinggi.
2.      Dalam kisah pendek ini diceritakan bahwa burung Peng bangga karena dapat terbang gagah setinggi 90.000 li, apa yang harus dibanggakan dari burung Peng? Bahkan burung kecil berkata mengapa harus terbang setinggi 90.000 li bahkan burung kecil tidak perlu terbang setinggi itu untuk pergi ke selatan. Disini diajarkan bahwa tidak perlu memamerkan kelebihan masing-masing karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
3.      Bila sudah punya jabatan tinggi ( sudah terbang setinggi 90.000 li ),dia tidak bisa lagi melihat orang kecil dibawahnya yang sedang menderita akibat kemiskinan ( burung besar ini tidak bisa melihat lagi permukaan bumi karena terbang terlalu tinggi ).
4.      Selatan diibaratkan seperti surga (kesenangan,keindahan), burung Peng mencari kebahagiaan dengan bersusah payah bahkan harus mengorbankan sesuatu ( burung Peng harus mengepakan sayapnya dan menjadikan ombak yang sangat tinggi). Akan tetapi burung kecil ( orang yang sederhana ) mencari kebahagiaan dengan mudah tanpa harus merugikan orang lain.

POHON BESAR
Pada suatu hari Zhuang Zi sedang berdebat dengan temannya Hui Zi, temannya sering kali mau menjatuhkan dan menertawakan perkataan Zhuang Zi. Temannya berkata “Ada sebuah pohon besar di pinggir jalan, rantingnya bercabang-cabang dan sama sekali tidak ada tukang kayu yang meliriknya, pohon itu ditanam di pinggir jalan dan orang-orang berlalu lalang melewati pohon itu. Pohon itu sama saja seperti kau dan ucapan kau, kelihatan besar namun tidak ada gunanya” setelah itu Zhuang Zi membalas “Pohon besar itu kau bilang ditaruh ditepi jalan? Kenapa tidak kau taruh pohon itu ditengah-tengah desa saja? Dimana penduduk dapat beristirahat dan duduk diantara batang-batangnya dari teriknya matahari. Karena pohon itu tidak ada gunanya, bukan kah itu bagus? Tidak ada orang yang mau menebangnya bahkan pohon itu dapat menjadi berguna untuk orang lain, apa untungnya jadi pohon yang memiliki kayu yang bagus, bukan nya tukang kayu malah akan menebangnya dan hidupnya tidak akan lama, berbeda dengan pohon besar tadi, karena tidak ada kegunaannya dia dapat hidup sangat lama tanpa perlu takut untuk ditebang. Jadi apa masalahnya?” balas Zhuang Zi.

PENJELASAN
1.      Pohon besar diperumpamakan sebagai orang bijak, orang yang bijak yang sesungguhnya tidak akan memamerkan talenta mereka dan tidak mengincar jabatan, karena semakin kita memamerkan bakat dan talenta kita didepan orang banyak maka akan semakin banyak orang-orang yang ingin memakai kita, ketika kita sudah diangkat menjadi orang yang memiliki jabatan tinggi pasti banyak orang yang mau mengincar kita untuk dijatuhkan.
2.      Pohon besar itu ditaruh dipinggir jalan (orang bijak yang dihadapkan dengan orang bebal) tidak akan dilirik pejalan kaki dan tukang kayu.
3.      Akan tetapi bila pohon itu diletakkan ditengah pedesaan maka akan berguna untuk penduduk desa bahkan penduduk desa akan melindungi pohon itu (orang bijak dihadapkan dengan orang bijak).
4.      karena orang tidak menonjolkan talentanya justru dia tidak akan dijatuhkan orang dan dapat hidup dengan damai sejahtera.

Diatas adalah beberapa kutipan kata-kata serta beberapa cerita yang menurut saya menarik, setidaknya saya harapkan dapat membuat pembaca membayangkan seperti apa kurang lebih gambaran ajaran Taoist, kata-kata dan cerita tadi saya sederhanakan serta saya sertakan dengan penjelasan agar pembaca dapat lebih mudah menangkap makna yang tersirat didalamnya
Konfusius

Kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu (Hanzi: 孔夫子、孔子hanyu pinyin: KongfuziKongzi) (551 SM – 479 SM) adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok. Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Konon Kong Zi dilahirkan tahun 551 SM pada periode musim semi dan musim gugur di dekat kota  Qu Fu Negara Lu pada waktu itu, sekarang provinsi Shandong. Kong Zi adalah seorang pemikir besar dan pendagogis ulung. Pengetahuannya amat luas, dan dia adalah pendiri “Kelompok Cendikiawan” yang memiliki 3.000 murid; dari jumlah itu, yang berhasil sejumlah 70 orang. Kong Zi mengajarkan tentang moral,etika,puisi,music, dan lainnya. Dia adalah tokoh yang humanis dan sangat menjunjung tinggi Ren Yi, yaitu kemanuasiaan dan keadilan. Ajarannya tersebar di Asia, termasuk Arab,Amerika,dan Eropa. Bahkan Nabi Muhammad menganjurkan umatnya pergi menuntut ilmu ke utara, yaitu ke negeri Tiongkok.

Kong Zi

BEBERAPA KUTIPAN KATA MUTIARA DAN PERUMPAMAAN BIJAK KONFUSIUS
“Tidak perlu khawatir kalau orang lain tidak mengetahui kemampuan diri kita, yang perlu dikhawatirkan adalah jika diri kita sendiri tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah”
“Lakukan dulu dan setelah berhasil baru bicara”
“Belajar tanpa dicerna tidak ada gunannya. Hanya belajar tanpa di praktikan tidak ada manfaatnya”
“Orang yang punya kebajikan tidak akan sendirian pasti ada orang yang mau mendekatinya”
“Tidak malu bertanya kepada orang yang lebih rendah”
“Setiap mengambil tindakan perlu dipikirkan ulang tiga kali”
“Apa yang kita tidak ingin orang lain lakukan kepada kita,janganlah lakukan itu kepada orang lain”
“Kalau didalam diri sendiri tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar hati nurani, apalagi yang perlu dikhawatirkan?”

Kong Zi suka menasehati orang lain untuk melakukan  sesuatu yang baik, sarannya seringkali dihargai oleh para pejabat Negara , semua orang menghormati dan mengagumi ajarannya, ia seringkali menasehati pejabat untuk menjunjung tinggi keadilan dan cinta kasih. dari tulisan-tulisan diatas dapat dilihat kedua ajaran ini sangat berbeda Lao Zi menganut ajaran tanpa bicara namun Kong Zi suka menasehati dan mengajari orang lain. Ini adalah perbedaan kepribadian seorang Konfusianisme yang sering menasehati orang lain dan Daoist yang selalu diam dan tidak banyak bicara, apalagi sampai menasehati orang lain. Bagi Daoist ajaran Kong Zi tentang menjanjikan keadilan dan cinta kasih akan menjadi boomerang, ketika ia meneriakan keadilan cinta dan kasih kepada seluruh orang, pada suatu saat ketika orang-orang itu tidak merasa diberikan keadilan dan cinta kasih maka orang-orang itu akan berteriak kembali “dimana keadilan dan cinta kasih”.

Menurut saya ajaran yang diberikan oleh Konfusius lebih dapat mudah dimengerti oleh kita dibandingkan dengan ajaran Daoist. Ajaran Daoist seringkali membuat kita untuk lebih berfikir namun sangat menarik. menurut saya kedua filsuf ini sama-sama mengajarkan yang baik namun dengan cara yang berbeda, ajaran-ajaran yang baik tersebut dapat kita renungkan dan terapkan didalam kehidupan kita masing-masing. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The power of having eccentric mind

TUGAS PAPER FINAL PROJECT ( MARUGAME UDON )